Berbangga hati turut meramaikan pembatik level 4 provinsi Bengkulu. Menjadi 30 besar sahabat teknologi di provinsi Bengkulu menjadi motivasi untuk melakukan inovasi-inovasi pada pembelajaran berbasis teknologi di kelas.
Malam ini, penulis mengikuti sinkronus ini menjadi tertantang untuk menampilkan dan mengajak rekan-rekan guru untuk berkolaborasi dan berbagi mengenai inovasi pembelajaran yang saya lakukan.
Pada moment ini, penulis akan berbagi tentang praktik baik yang sudah pernah dilakukan dengan memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar pada Bukti Karya yang sudah terkurasi oleh PMM sebagai narasumber berbagi praktik baik.
pada kesempatan ini, penulis menyajikan praktik baik tentang PELIMA CERIA KUJANG, yakni pendokumentasian Cerita Rakyat Suku Rejang menggunakan media sate wayang dan akan didokumentasikan menjadi sebuah video, yang secara langsung siswa akan terjun ke lapangan untuk wawancara dan observasi untuk menggali cerita rakyat suku Rejang yang telah lama tenggelam.
Praktik baik ini memberikan dampak positif yang signifikan pada murid. Produk siswa berupa video bercerita cerita rakyat suku Rejang mayoritas bermunculan cerita fabel yang ada dikenal masyarakat suku Rejang. Pencapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetensi lulusan bermunculan dengan adanya praktik baik PELIMA CERIA KUJANG. Secara mandiri murid dapat meningkatkan danmenggunakanpengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol- simbol yang dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah tersebut di mata masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar