5.15.2008

SITI MAIMUNAH

Seorang cukong berkata. Mbak Mai, dengan tiga juta anda belum bisa terbang. tapi gampang, cukup dengan potong empat bulan gaji Anda akan dapat sayyid. saya pun bisa menjamin, majikan Anda orang baik. Mai bingung, ia belum berpengalaman dalam hal seperti ini. Di benaknya selalu terbayang real demi real datang memenuhi rekening. ibunya bisa operasi katarak sementara bapaknya akan bebas dari asam urat setelah memakan kadal mesir. Saya setuju Pak, manut saja, yang penting dapat majikan orang baik. Baiklah tapi selama beberapa bulan kedepan Mbak Mai harus bersedia dikarantina. Belajar kebudayaan, bahasa, dan sebagainya. Selamat datang budakku engkau telah menjadi bagian dari keluarga ini. Semua hajat hidupmu telah menjadi tanggunganku. Bekerjalah dengan hati untuk melayaniku. Maimunah tinggal bersama bujangan tua. Ia tak mampu beristri karena tak kuat bayar mahar. Maklum di Mesir perempuan dijual mahal. Mulanya Mai agak grogi semua perasaan tercampur jadi satu. Tapi tekatnya untuk merauk real teramat tinggi. Namanya juga pembantu, semua pekerjaan rumah harus bisa dilakoni. Omar menganggap Mai sebagai budak yang telah ia beli bukan pembantu. Semua menjadi benar dan halal. Kemolekan Maimunah, kesendirian Omar. Tak usah diceritakan, kau pun pasti bisa menebak. Maimunah tidak berdaya, setiap malam dia terkulai lemas dimangsa kebuasan bani Ramses. Real kini hanya menjadi impian, yang ada hanya pedih. Mulai bulan ini Mai tidak repot lagi beli pembalut. Malam ini ia begitu rindu kampung halaman. Wajah Wahono menjelma menjadi sosok pemuda idaman. Ayah dan ibunya melambai-lambai seakan mengharap kedatangannya. Tiba-tiba bayang setan Omar datang mencabik-cabik menghancurkan asa. Kalut, pisau bergelut. Merah membanjiri perut. Sirine dan borgol menjemput. LBH kedutaan hanya berkerut. Babu pahlawanan devisa tanpa tanda jasa. RITMA 2008

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...