Tampilkan postingan dengan label Revitalisasi Bahasa Daerah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Revitalisasi Bahasa Daerah. Tampilkan semua postingan

5.18.2023

Pengalaman Mengikuti Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah


Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah di Hotel Mercure Bengkulu pada 9-12 Mei 2023.



Kegiatan Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah ini merupakan tindak lanjut program Merdeka Belajar Episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah yang diluncurkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada 22 Februari 2022 lalu.

Pengalaman mengikuti pelatihan ini dirasakan agak bagaimana ya.. sulit diungkapkan. Karena saya sebagai orang suku Jawa, akan tetapi yang menetap di daerah Bengkulu yang mayoritas suku Rejang ini merasa bangga mengikuti pelatihan ini. Karena saya merasa, dimana bumi dipijak disitulah langit dijunjung. Saya merasa harus dapat berpartisipasi dalam pelestarian bahasa daerah ini.



Kegiatan ini melibatkan 250 peserta yang terdiri atas KKG SD, guru Mulok/Bahasa Indonesia SD/SMP, pengawas SD/SMP, kepala sekolah penggerak SD/SMP, MGMP Bahasa Indonesia SMP, guru Mulok/Bahasa Indonesia MIN/MTs, pemangku kepentingan, komunitas sastra, komunitas literasi, dan Duta Bahasa.


“Tahun ini kami berharap, bahwa guru master tahun 2023 akan kolaborasi dengan dinas pendidikan di daerah untuk menyebarluaskan pengetahuan yang didapatkan dari kegiatan ini agar menghidupkan kembali semangat kita belajar bahasa daerah,” harap Kepala Kantor Bahasa Bengkulu Ibu Dwi Laily.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Dwi Lailys saat penutupan mengatakan, pihaknya meyakini pelatihan ini memberi dampak kuat untuk melestarikan dan menghidupkan kembali bahasa Rejang, Serawai dan Enggano. Tugas guru master mengimbaskan ke guru lain dan paling penting penting pengimbasan kepada siswa dan komunitas literasi yang dibangun di wilayah masing-masing.

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...