8.31.2021

Rumah Budaya Sejuta Nilai Sejarah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu

UMEAK MENO'O
Didirikan di Kesambe Baru pada tahun 1901 M (1322H) oleh seorang imam Kesambe bernama Ali Jemun. Rumah ini memiliki teknik arsitektur tahan gempa dengan tiang kayu besar diberi penyangga kayu di atas tapak-tapak batu. Rumah budaya sebagai pewarisan budaya menjadi pembelajaran generasi muda provinsi Bengkulu untuk lebih mengenal kearifan lokal.
Umeak Meno'o ini dipindahkan secara gotong royong oleh warga.

Umeak Meno’o (Rumah Pusaka Rejang). Lokasinya di Desa Air Meles Atas Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu.

Rumah panggung berukuran sekitar 15 x 25 meter itu ditopang 32 tiang balok besar. Ya…tiang balok besar. Ukuran satu sisi balok saja sekitar 20 cm. Atau bayangannya tiang balok itu sebesar tiang jaringan kabel telpon. Rumah ini konon dibangun sejak 1312 Hijriah. Karena tahun pembuatan rumah ini, tertera pada bagian atas depan ketika akan masuk ke rumah tersebut. Dan ini baru gambaran fisik jika dilihat dari luar.

Penulis bersama ibu Sri Astuti pengelola sekaligus pemilik Umeak Meno'o
Barang-barang langka disimpan dan masih terjaga keunikannya oleh ibu Sri
Di sisi dalam rumah ini lebih menarik dan unik. Apa yang membuat menarik dan unik ? Karena di dalam rumah ini tertata dan tersusun rapi benda-benda tradisional zaman dulu. Bahkan ada juga benda-benda yang merupakan bagian dari kebudayaan Rejang.

Dari sisi luarnya pun indah. Hampir seluruh pekarangan di sisi kanan Umeak Meno’o itu ditanami beragam bunga-bunga nan indah. Di sudut kanan depan juga ada sebuah bangunan kecil penuh dengan nuansa etnik dan tradisional. Bangunan itu adalah sebuah kantin. Tak banyak yang dijual. Hanya sekedar makanan dan minuman untuk dinikmati dengan santai.


Tidak ada komentar:

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...