12.25.2022

AKSI NYATA MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL


Garis besar dari pada pelaksanaan aksi nyata ini adalah usaha dalam rangka memenuhi tugas sebagaimana tuntutan akan apa yang harus kami lakukan pada alur A (Aksi Nyata) dari rangkaian alur yang terakronim pada kata  MERDEKA yang berarti Mulai dari diri, Eksplorasi konsep, Ruang kolaborasi, Demonstrasi kontekstual, Elaborasi pemahaman, Koneksi antar materi, dan Aksi nyata. Selanjutnya bahwa di LMS (Learning Management System) dipaparkan bahwa tujuan pembelajaran khusus dari kegiatan aksi nyata ini adalah membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional dengan 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam praktek mengajar guru dan kurikulum akademik, penciptaan iklim kelas dan sekolah, dan penguatan kompetensi sosial dan emosional pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah dan serta merefleksikannya.

Dengan demikian, aksi nyata ini mensyaratkan kami para CGP untuk membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial emosional yang  telah kami lakukan selama ini.  Dengan melihat dan memperhatikan kembali proses implementasi yang sudah kami lakukan. Kemudian setelah kami membagikan implementasi kami kepada rekan sejawat atau komunitas kami, maka tugas kami selanjutnya adalah merefleksikan pengalaman tersebut dengan menggunakan  kerangka 5M diadaptasi dari Model 5R (Reporting, Reasoning, Responding, Relating dan Reconstructing). Refleksi ini dapat juga diunggah ke situs portofolio digital kami, para CGP.


Nah, jadi video yang kami persembahkan ini berisi beberapa hal mulai dari tujuan kegiatan, panduan kegiatan, cuplikan materi kegiatan, dokumentasi kegiatan..




12.17.2022

AKSI NYATA 2.1 PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Di dalam kelas pada saat proses pembelajaran, fakta yang ditemukan adalah pendidik dihadapkan dengan situasi dimana setiap murid yang diajarkan memiliki berbagai macam keberagaman yang unik. Karakteristik murid yang bervariasi dan bermacam kekuatan yang dimilikinya serta keterampilan murid yang menarik. Ini merupakan sebuah tantangan bagi setiap pendidik untuk bisa memberikan keputusan dalam menyusun strategi pembelajaran yang berhubungan dengan fakta tersebut serta dengan memperhatikan pembelajaran yang berpihak kepada murid.



Peran dari seorang pendidik juga diutamakan untuk bisa mewujudkan profil pelajar Pancasila yang diharapkan bisa diintegrasikan dengan visi misi sekolah yang berpihak kepada murid. Program-program sekolah terkait dengan pembelajaran yang berpihak kepada murid harus lebih ditingkatkan dan dimaksimalkan guna mewujudkan lingkungan belajar yang menyenangkan, efektif dan optimal.

Berkaitan dengan fakta dan tantangan di atas, pendidik bisa menerapkan sebuah pembelajaran yang disebut dengan pembelajaran berdiferensiasi. Menurut Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar setiap individu. 



Pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi pada kebutuhan belajar murid. Adapun keputusan tersebut dibuat berkaitan dengan: (1) lingkungan belajar yang "mengundang" murid untuk belajar; (2) tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas; (3) penilaian berkelanjutan; (4) merespon kebutuhan belajar murid dan (5) manajemen kelas yang efektif.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi diterapkan, pendidik harus melakukan beberapa hal diantaranya pemetaan terhadap kebutuhan belajar murid dan menentukan strategi pembelajaran diferensiasi. Untuk melakukan pemetaan kebutuhan belajar murid, pendidik harus memperhatikan tiga aspek kebutuhan belajar murid yaitu kesiapan belajar (readiness), minat dan profil/gaya belajar murid. Selain itu juga perlu untuk menentukan strategi pembelajaran diferensiasi yang akan diterapkan dalam pembelajaran seperti diferensiasi konten, proses dan produk. Setelah semuanya dapat didiagnosa dan ditentukan dengan baik, maka pendidik bisa memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi dan mampu untuk menciptakan lingkungan belajar dengan iklim yang menyenangkan, efektif, kondusif dan pastinya berpihak pada murid.



Adapun dalam pembelajaran di kelas perlu memperhatikan bagaimana perilaku anak ke diri sendiri, orang lain dan lingkungan yang akan mempengaruhi proses pembelajaran anak dan satu di antaranya adalah pembelajaran sosial emosional dengan akronim SEL atau Social Emotional Learning. Pembelajaran sosial emosional ini dilakukan oleh semua komunitas sekolah baik oleh anak dalam hal ini murid, pendidik maupun orangtua. Adapun kompetensi dari pembelajaran sosial emosional atau KSE yaitu kesadaran diri (mengenali emosi), pengelolaan diri (mengelola emosi dan fokus), kesadaran sosial (empati), keterampilan berhubungan sosial atau daya lenting (resiliensi) dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Kelima kompetensi tersebut bisa diterapkan dalam proses pembelajaran dengan berbagai macam teknik yang bisa dilakukan, salah satunya adalah Latihan bernapas dengan kesadaran penuh STOP.






PENDAMPINGAN INDIVIDU 3 CGP ANGKATAN 6 KABUPATEN KEPAHIANG



Program Pendidikan Guru Pengerak merupakan Program pendidikan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran,  Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program,  guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru.

Tiga orang calon guru penggerak Angkatan 6 Kabupaten Kepahiang dari SMP Negeri 1 Kepahiang mendapatkan  kunjungan dari Pendamping(Pengajar Praktik) Ibu Evi Efriyanti, M.Pd. Kegiatan kunjungan tersebut dalam rangka pendampingan Individual  bagi calon guru penggerak yang sedang mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). agenda kegiatan pendampingan dari pengajar praktik CGP untuk pendampingan individu 3 tersebut mengkomunikasikan dan mendiskusikan Pembelajaran Berdiferensiasi, KSE dan Coaching, refleksi dan monitoring sekaligus memberikan penguatan terhadap aktivitas CGP.






LOKAKARYA 3 CGP Angkatan 6 Kabupaten Kepahiang


Lokakarya 3 CGP Angkatan 6 Kabupaten Kepahiang hari ini, 17 Desember 2022 masih dilaksanakan di SD 12 Kepahiang jalan Kutorejo Kabupaten Kepahiang.
 

Kegiatan diawali dengan Ice Breaking dari Pengajar Praktik ibu Mimin yang mengajak para CGP untuk berkonsentrasi.


Kegiatan selanjutnya adalah simulasi pembelajaran Berdiferensiasi yang dilakukan oleh rekan CGP bapak Abdul Halim, dan saya sendiri sebagai observer.


Kegiatan selanjutnya adalah simulasi pembelajaran Sosial Emosional yang disimulasikan oleh bu Sri Badriah. Kemudian, Pengajar Praktik Ibu Evi Efriyanti pun memberikan Ice breaking tentang Strategi Mindfullness dan teknik mendengar dan melihat dengan sadar.


Selanjutnya, kegiatan lokakarya dipandu oleh bapak Reevi Haryanto yang mendampingi dalam teknik membuat RPP yang terintegrasi pembelajaran KSE


Terakhir, kegiatan refleksi dilakukan oleh para CGP yang masih dipandu oleh bapak Reevi Haryanto.






























12.14.2022

KONEKSI ANTAR MATERI 2.3


Bagaimana peran Anda sebagai seorang coach di sekolah dan keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi?

Refleksi Pengalaman Belajar Modul 2.3 : 
Setelah mempelajari modul ini, saya memahami bahwa.. 
    Saya, sebagai guru penggerak, haruslah mampu menjalankan salah satu peran guru penggerak yakni coach bagi guru lain, agar mampu menuntun rekan sejawat saya untuk menemukan sendiri solusi atas masalah yang dihadapinya melalui kegiatan supervisi Akademik menggunakan konsep coaching. 
    Coaching sendiri dapat kita artikan sebagai suatu proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemkiran dan proses kreatif seseorang (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar (menuntun) daripada mengajarinya.



Agar proses coaching berjalan dengan baik saya harus menerapkan...

Agar proses coaching berjalan dengan baik saya harus menerapkan...

Setelah mempelajari modul ini, saya merasa... 
    Setelah mempelajari modul ini, saya merasa tercerahkan dan termotivasi untuk menerapkan prinsip coaching dalam membantu rekan sejawat untuk menemukan solusi atas masalah yang dihadapi. 
    Saya juga menjadi lebih percaya diri untuk menerapkan paradigma dan prinsip coaching setelah mendapat kesempatan beberapa kali untuk mempraktikkan proses coaching bersama rekan CGP yang lain.
    Saya yakin bahwa dengan menerapkan paradigma berpikir coaching dan prinsip-prinsip coaching dalam penyelesaian masalah, rekan sejawat akan lebih terbuka dan tidak merasa malu ketika menceritakan masalahnya kepada kita


Kompetensi yang akan saya tingkatkan kedepannya adalah... 

Kompetensi yang akan saya tingkatkan terkait coaching adalah, saya akan lebih fokus pada coachee saya saat melakukan coaching. Saya juga akan berusaha, sebisa mungkin untuk mengarahkan coachee saya dalam menemukan solusi atas masalahnya dengan menggali lebih dalam lagi potensi dirinya tanpa adanya asumsi-asumsi pribadi dari saya

Analisis Implementasi dalam Konteks CGP : 
Bagaimana Penerapan Coaching untuk Supervisi Akademik. 
    Supervisi Akademik sejatinya adalah kegiatan pemberdayaan dan pengembangan kompetensi diri dalam rangka peningkatan performa mengajar dan pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga, penerapan konsep coaching dibutuhkan sebagai peningkatan motivasi atau komitmen diri seorang guru, agar kualitas pembelajaran meningkat seiiring meningkatnya motivasi kerja para guru. 
    Ketika melaksanakan supervisi akademik dengan prinsip coaching, kemitraan dapat terbangun dan membuka peluang akselerasi kesadaran yang mendorong tindakan aksi yang dilandasi kepercayaan coachee kepada coach. Dalam prosesnya, kita tidak perlu memandang perbedaan jabatan, karena disini terjadi proses kolaboratif antara supervisor dan guru


Bagaimana Alternatif Pemecahan Masalah yang Ada? 
Untuk mengatasi masalah tersebut saya dapat :
    melakukan sosialisasi tentang apa sebenarnya Supervisi Akademik menggunakan konsep coaching itu beserta contoh penerapan nyata
    Membangun komunikasi dan koordinasi yang baik dengan rekan sejawat, sehingga ketika menghadapi masalah tidak segan meminta disupervisi






















DEMONSTRASI KONTEKSTUAL 2.3

PRAKTIK COACHING



Untuk lebih jelasnya, cusss ke link Gdrive berikut ya...














12.11.2022

LOKAKARYA 2 CGP ANGKATAN 6 KABUPATEN KEPAHIANG


Lokakarya 2 dilaksanakan di SD Kutorejo Kabupaten Kepahiang pada tanggal 9 Desember 2022. 

Ice breaking tunjuk sebut nama rekan sebelahnya.

Lembar kerja rencana penerapan disiplin positif

bersama Pengajar Praktik Evi Efriyanti

Diskusi kelompok dalam penerapan segitiga restitusi di sekolah

Presentasi Aksi Nyata modul 1.4 Visi dan Prakarsa Perubahan di sekolah

Refleksi selama pembelajaran di lokakarya 2

12.07.2022

RUANG KOLABORASI MODUL 2.3

PRAKTEK COACHING

Tujuan Kegiatan :
CGP dapat mempraktikkan alur percakapan coaching TIRTA dan melakukan refleksi terhadap praktik percakapan coaching yang telah dilakukan dengan sesama rekan CGP


1.   Assalammualaikum,  Apa kabar? boleh bertanya bu. Akhir-akhir ini saya perhatikan ibu Aleha terlihat murung dan kurang bersemangat. Ada apa? Coba ceritakan bu  pada saya. Apa yang ibu rasakan saat ini ? Coba ibu ceritakan lebih dalam lagi perasaan yang ibu alami sekarang! Kenapa ibu berpikir seperti itu?

2.  jadi kurangnya dalam hal sarana ya bu?

3.   Jadi bu, bola dan pemukuknya itu sarananya bu?

4.   jadi bu, apa yang ibu sudah lakukan?

5aapa kira-kira yang mau ibu lakukan?

6.   jadi bagaimana caramodifikasi alat itu bu?

7.  selain memodifikasi alat, adakah cara yang lain bu?

8. oke, berarti bu aleha dapat memodifikasi alat, menggunakan video, atau menggunakan gambar. nah dari ketiga hal tersebut, menurut ibu apa yang paling ibu ingin lakukan?

9. oke, kegunaan pengelompokan itu seberapa besar manfaatnya bu?

10jadi ibu akan mengelompokkan dari memodifikasi alat, menggunakan video dan gambar ya? nah, apa tantangan dari ibu melakukan ini?

11peluang ibu ini seberapa besar apa bu, dari 1-10 berada di nomor berapa bu?

12jadi bu aleha, siapa yang mau ibu libatkan bu?

13jadi kapan akan rencana dilakukan bu?

14alhamdulillah.. semoga akan terimplementasikan ya bu. nah, dari percakapan ini, apa yang ibu dapat simpulkan bu?














LAUNCHING BUKU BIOGRAFI PAK SEKDA KABUPATEN KEPAHIANG

LAUNCHING BUKU BIOGRAFI HARTONO "Kisah, Pengabdian, dan Inspirasi"



Humoris, humble, dan asyik, itu kesan pertama yang dirasakan tim penulis saat pertama kali berjumpa secara intens dengan beliau. Selama ini tim penulis hanya mengenal dan mengetahui tentang beliau secara sekilas dari berbagai cerita dan informasi yang beredar. Mengingat, beliau adalah salah satu tokoh pendidikan yang disegani di Kepahiang. Apalagi saat ini beliau menjadi salah satu figur penting di pemerintahan Pak Dayat, yaitu sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kepahiang.

Satu kata yang bisa disimpulkan jika berbicara mengenal beliau, yaitu ‘Pribadi yang Menawan’. Barangkali berlebihan jika kata-kata itu disematkan pada sosok bernama lengkap Hartono ini. Namun, itulah “apa adanya” kesimpulan yang terangkum jika menilai sosok pemimpin karismatik ini. Kami menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Ibarat dua sisi mata uang, di balik sisi positif, pasti ada sisi negatif dari setiap pribadi manusia. Tapi barangkali kami benar-benar sudah terpesona dengan ‘kemenawanan” sifatnya sehingga menghipnotis kami untuk mencari tahu lebih banyak tentang beliau.

Dari berbagai cerita yang ditutur oleh orang-orang terdekat beliau ataupun orang-orang yang pernah berinteraksi dengan beliau, semua mengarah pada satu pendapat yang sama akan sifat dan karakternya. Semua berpendapat dan memiliki kesan bahwa Pak Tono adalah sosok keluarga, sahabat, rekan, pemimpin, yang benar-benar dari kepribadiannya banyak yang bisa dijadikan contoh dan teladan.

Berulang kali disampaikan dari orang-orang terdekat yang bersinggungan langsung dengan kehidupan Pak Tono, bahwa Pak Tono dan istri adalah gambaran keluarga yang sederhana namun memiliki pemikiran yang tidak sederhana. Terlebih Pak Tono yang beranjak dari keluarga yang ‘pas-pasan”, namun tidak mengubah kepribadiannya saat sudah menjadi sukses seperti sekarang ini. Beliau tetap menjadi sosok yang rendah hati serta selalu menebarkan aura positif bagi orang-orang sekitarnya.

Selain itu, beliau adalah sosok yang akan selalu mengingat semua kebaikan orang lain yang pernah diterima serta akan selalu menempatkan para sahabat di ruang tersendiri di hatinya. Maka tak jarang jika ada cerita tentang beliau yang akan terlebih dahulu mencari keberadaan sahabat-sahabatnya di masa lalu meskipun beliau sudah dipandang sukses. Dengan kata lain, beliau adalah tipe orang yang bak pribahasa, ‘kacang tidak lupa dengan kulitnya’.

Belum lagi jika berbicara tentang semangat-semangatnya dalam menuntut ilmu ataupun hal lain terkait etos kerja. Semua tergambar dari liku perjalanan kehidupannya yang mencerminkan akan keteguhannya dalam bersikap serta rasa ingin belajarnya yang tidak pernah pupus meskipun usia senantiasa bertambah. Dan masih banyak lagi karakter positif lainnya yang ada pada dirinya dan bisa diambil hikmah berdasarkan liku perjalanan kehidupan beliau. Kehidupan yang bermula dari sebuah desa kecil di Masat Seluma hingga kesuksesannya dalam karir dan pendidikan. 

Begitulah sekelumit isi dari biografi Hartono yang merupakan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Buku tersebut dilaunching pada hari Senin, tanggal 5 Desember 2022 di Aula SMP negeri 1 Kepahiang pada acara PGRI kabupaten Kepahiang.



Penulis dari buku biografi tersebut adalah :
1. Lubis Pirnandes
2. Ritmha Candra Ariesha
3. Yugo Rahmadhani








  












12.01.2022

MULAI DARI DIRI MODUL 2.3





1. Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi?

Selama menjadi guru tentunya pembelajaran saya pernah di supervisi oleh kepala sekolah, perasaan saya saat mendengar akan disupervisi pastinya saya cemas dan merasa ingin melakukan yang terbaik tapi deg-deg an. Tidak tahu kenapa, istilah supervisi membuat saya khawatir dan merasa takut karena masih banyak kekurangan pada diri saya. Pengalaman saya saat observasi dan pasca observasi, sesuai jadwal yang sudah diberikan oleh Waka kurikulum, saya membawa semua berkas administrasi perangkat pembelajaran ke ruang kepala sekolah, dan saya bersyukur perangkat pembelajaran yang saya siapkan sudah lengkap. Untuk supervisi, dilakukan di kelas 7b dengan membawa RPP yang sudah di telaah. Dari kegiatan supervisi, saya banyak masukan dari pengawas dan kepala sekolah terutama pada pembelajaran yang berpihak pada murid masih banyak kekurangannua. Dikarenakan saya menggunakan metode pembelajaran berbasis android dan IT, sarana dan prasarana sekolah masih kurang mendukung jadi masih perlu banyak perbaikan di sana sini  




2. Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut

a. Sebelum saya melaksanakan supervisi bersama pengawas dan kepala sekolah, terlebih dahulu diadakan briefing terkait penyampaian bahwa supervisi ini adalah kegiatan saling berbagi pengalaman bukan sebagai ajang mencari kesalahan. 

b. kegiatan supervisi memberikan pemahaman bahwa ada ide atau cara baru dalam pembelajaran sehingga model pembelajaran lebih bervariatif dan inovatif sehingga pembelajaran lebih mudah dipahami murid.

c. Supervisi merupakan kebutuhan administrasi yang perlu dilakukan dan menjadi salah satu komponen akreditasi sekolah.

d  dalam supervisi ada catatan yang dijadikan bahan untuk refleksi/tindak lanjut.




3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?

a. saya berharap dapat memahami cara mengembangkan diri sebagai pendidik setelah kegiatan supervisi

b. terjadi perubahan cara berpikir dalam mengambil keputusan dalam menghadapi suatu kondisi atau permasalahan

c. terjadi perubahan cara berkomunikasi dengan murid dan rekan sejawat

d. mampu melaksanakan coaching kepada murid dan rekan sejawat




4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.

Jika saya sebagai kepala sekolah, yang harus melakukan supervisi saya berada pada posisi 8, dimana masih ada guru yang takut disupervisi, ada guru yang sudah disupervisi tetapi masih belum memperbaiki yang menjadi catatan saat supervisi ataupun belum melengkapi perangkat pembelajaran.




5. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?

a. mempelajari materi yang berisi contoh praktik coaching yang kontekstual antara guru-murid maupun dengan rekan sejawat

b. menerapkan praktik coaching

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...