10.23.2022

KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.4

IMPLEMENTASI BUDAYA POOSITIF DI SEKOLAH



  • Pembelajaran berarti menuntun anak menjadi manusia yang merdeka sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman
  • Pendidik haruslah menerapkan Ing Ngarso sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani secara seimbang
  • Pendidikan haruslah menganut asas Trikon :
  1. Kontinuitas (Berakar pada budaya bangsa yang berkesinambungan)
  2. Konvergen (Pendidikan memanusiakan manusia)
  3. Konsentris (Pendidikan menghargai keberagaman)



Visi Guru Penggerak adalah representasi visual tentang bagaimana murid kita di masa depan, yakni mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Dalam Menyusun Visi, hendaklah berihak pada murid sebagai landasan segala perubahan dalam pendidikan dengan pola pikir positif melalui pendekatan inkuiri Apresiatif menggunakan tahapan Bagja.



Kesimpulan Keterkaitan Materi

Seorang guru penggerak haruslah mampu memahami nilai dan peran guru penggerak untuk mewujudkan visi yang disusunnya berdasarkan filosofi pemikiran KHD yakni berpihak pada murid. Sebuah Visi akan tercapai bila terukur, konkret, sistematis, dan terencana. Maka diperlukan pendekatan Inquiri Apresiatif (Pendekatan berbasis kekuatan dan Kolaboratif) dengan tahapan BAGJA. Berdasarkan penerapan tahapan BAGJA, akan muncul pembiasaan-pembiasan positif yang kita kenal dengan budaya POsitif. Budaya Positif dapat mendorong murid untuk mampu berfikir, bertindak dan mencipta sebagai proses memerdekakan dirinya. Sehingga, murid lebih mandiri dan bertanggungjawab. Sehingga, tujuan pembelajaran mewujudkan manusia yang merdeka akan tercapai.

Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-konsep inti yang telah anda pelajari di modul ini, Yaitu : Disiplin Positif, Teori Kontrol, Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Posisi Kontrol Guru, Kebutuhan Dasar Manusia, Keyakinan Kelas, dan Segitiga Restitusi.

Adakah Hal-hal yang menarik untuk anda dan di luar dugaan?



Perubahan apa yang terjadi pada cara berpikir anda dalam menciptakan budaya positif sekolah anda setelah mempelajari modul ini?

Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan konsep-konsep inti dalam modul budaya positif baik di lingkup kelas maupun sekolah anda?

Bagaimanakah perasaan anda ketika mengalami hal-hal tersebut?

Menurut anda, terkait pengalaman dalam penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah yang sudah baik? adakah yang perlu diperbaiki?

Sebelum mempelajari modul ini, ketika berinteraksi dengan murid,berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering Anda pakai, dan dan bagaimana perasaan Anda saat itu? Setelah mempelajari modul ini, posisi apa yang Anda pakai, dan bagaimana perasaan Anda sekarang? Apa perbedaannya?

Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan segitiga restisusi ketika menghadapi permasalahan murid Anda? Jika iya, tahap mana yang Anda praktekkan dan bagai mana Anda mempraktekkannya?

Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini, Adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan budaya positif baik di lingkungan kelas maupun sekolah?



























 







 

Tidak ada komentar:

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...