4.20.2025

MATERI CERITA RAKYAT

Cerita rakyat adalah cerita yang diturunkan dari nenek moyang dan disampaikan dari lisan ke lisan. Pelajari selengkapnya dalam artikel ini, ya!

“Cerita rakyat itu sepertinya tidak jauh beda sama cerpen!”

“Hah, cerita rakyat, kan, cuman dongeng, bu. Ngapain dipelajari?”

Hmmm, kalian mungkin pernah ada di masa di mana kalian berpikir demikian. Ngapain mempelajari cerita rakyat, toh, isinya cuman dongeng belaka. Padahal, kalau mau ditelaah lebih jauh, cerita rakyat ini memiliki nilai moral dan budaya yang tinggi, lho! Makanya jangan heran kalau pembahasan cerita rakyat juga dimasukkan ke dalam materi pelajaran bahasa Indonesia, khususnya buat kelas 7.

Buat kalian yang saat ini masih duduk di kelas 7, mungkin juga masih bingung mengenai cerita rakyat. Sebenarnya, apa, sih, cerita rakyat itu? Mungkin secara gak langsung, kalian pernah denger cerita-cerita rakyat dari bapak, ibu, atau bahkan kakek nenek kalian. Akan tetapi, saat denger cerita tersebut, kalian cuman iya-iya aja, gitu. Beberapa dari kalian mungkin antusias dengar ceritanya, beberapa, ya, bisa jadi dengerin sambil nguap-nguap.

Terlepas dari semua itu, ada berbagai aspek pelajaran yang bisa kalian ambil dari cerita rakyat. Mau tau gak? 

Apa, Sih, Cerita Rakyat Itu?

Cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam, mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Cerita rakyat merupakan tradisi lisan yang berkembang dan hidup di kalangan masyarakat secara turun-temurun dan diwariskan dalam kehidupan masyarakat, seperti Sangkuriang, Si Kancil, Pak Pandir, dan sebagainya. Cerita rakyat biasanya berbentuk tuturan yang berfungsi sebagai media pengungkapan perilaku tentang nilai-nilai kehidupan yang melekat di dalam kehidupan masyarakat. Dalam sastra Indonesia, cerita rakyat adalah salah satu bentuk folklor lisan.

Ciri-ciri cerita rakyat, yaitu :
  • Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan dari generasi ke generasi berikutnya
  • Bersifat tradisional, yakni disebarkan di antara masyarakat tertentu dalam waktu yang cukup lama.
  • Ada dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda karena cara penyebarannya secara lisan.
  • Bersifat anonim, yaitu nama pengarangnya sudah tidak diketahui lagi.
  • Mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama di masyarakat sebagai alat pendidikan, pelipur lara, protes sosial, dan proyeksi keinginan terpendam. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika secara umum.
  • Menjadi milik lisan bersama dari masyarakat tertentu.
  • Pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali kelihatannya kasar dan terlalu spontan.

Fungsi cerita rakyat, yaitu :
  1. Sebagai sistem proyeksi, yaitu sebagai alat pencermin angan-angan masyarakat.
  2. Sebagai alat pengesahan lembaga-lembaga kebudayaan.
  3. Sebagai alat pendidik anak.
  4. Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan selalu dipatuhi anggota masyarakatnya.

Cerita rakyat mengandung berbagai hal yang menyangkut hidup dan kehidupan masyarakat,
misalnya mengenai sistem nilai, kepercayaan dan agama, kaidah-kaidah sosial, dan etos kerja. Nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang penting dan berguna, serta digunakan dalam kehidupan bermasyarakat yang dapat pula dijadikan norma atau aturan berkehidupan. Ada beberapa nilai yang dapat ditemukan dalam cerita rakyat, yaitu :

  1. Nilai keagamaan : nilai yang berhubungan dengan perilaku memercayai adanya Tuhan, pengamalan agama, dan sebagainya.
  2. Nilai budaya : nilai yang berkaitan dengan budaya masyarakat tertentu saat menghadapi suatu masalah atau menjalankan kehidupan bermasyarakat dan nilai yang mengatur manusia dalam tata cara, adat istiadat, dan tradisi.
  3. Nilai etika atau moral : nilai yang mengajarkan kepada manusia bahwa terhadap orang lain harus saling menghormati, tidak menyakiti, dan sebagainya.
  4. Nilai sosial : nilai yang mengatur pola hubungan antar individu dalam masyarakat dan berhubungan dengan kehidupan sosial, yakni ketika satu orang tidak dapat hidup sendiri, tetapi selalu membutuhkan kehadiran orang lain.
  5. Nilai pendidikan : nilai yang mengajarkan bagaimana seseorang harus berperilaku baik, dewasa, dan bermanfaat, serta dapat membedakan yang baik dan yang buruk. 

Jenis-jenis cerita rakyat, yaitu :
  1. Dongeng : cerita rakyat dimana kejadian yang ada di dalamnya dianggap tidak benar-benar terjadi dan berfungsi untuk menghibur, serta sebagai cerita pelipur lara. Contoh : Pak Belalang, Si Kancil, Si Lebai Malang, dan sebagainya.
  2. Legenda : cerita rakyat yang menceritakan asal mula terjadinya suatu tempat, nama tempat, peristiwa, atau keberadaan suatu daerah.  Contoh : Legenda Danau Toba, Asal Mula Kota Surabaya, dan sebagainya.
  3. Mitos/Mite : cerita rakyat dimana kejadian di dalamnya dianggap benar-benar terjadi dan dianggap suci atau sakral, serta memiliki unsur mistis. Tokoh-tokoh yang diceritakan adalah tokoh kayangan atau tokoh supranatural yang memiliki kekuatan hebat.  Contoh : Nyi Roro Kidul, Dewi Padi, dan sebagainya.
  4. Sage/Saga : cerita rakyat yang mengandung unsur sejarah.  Contoh : Ken Arok dan Ken Dedes, Asal Mula Kota Majapahit, dan sebagainya. 
  5. Epos : cerita rakyat yang mengandung unsur kepahlawanan.  Contoh : Si Pitung, I La Galigo, dan sebagainya. 




Tidak ada komentar:

8 Cerita Rakyat Kabupaten Kepahiang

Untuk memainkan video dari kecamatan yang kalian dapat.. KLIK LINK BERIKUT