Komunitas Ruang Rupa MEtamorfosa Kepahiang bekerjasama dengan Badan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang mengadakan Workshop Penulisan Cerita Rakyat Rejang Kabupaten Kepahiang yang bertajuk BETIANG.
Berangkat dari keprihatinan, semakin hilangnya cerita rakyat, khususnya di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, maka Komunitas Ruang Rupa MEtamorfosa Kepahiang bekerjasama dengan Badan Pelindungan Bahasa dan Sastra Kemendikbudristek beserta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang mengadakan Workshop Penulisan Cerita Rakyat Rejang Kabupaten Kepahiang yang bertajuk BETIANG.. Kegiatan Rabu, 20 September 2023 bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepahiang, yang diikuti oleh 105 peserta dari tingkat pelajar SMP, SMA dan guru dari berbagai jenjang di kabupaten Kepahiang. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB, diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan dilanjutkan dengan doa yang dipimpin oleh Rizal. Laporan kegiatan disampaikan oleh Irawan selaku ketua panitia dengan menyampaikan latarbelakang, tujuan dan harapan yang mendasar pelaksanaan kegiatan ini.
Acara berikutnya sambutan Kepala Kantor Bahasa Provinsi Bengkulu, Ibu Dwi Laily, kemudian dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, yang diwakili oleh kepala bidang Kebudayaan p=bapak Nugrogo Setyantoro. Harapan beliau dengan bahwa kegiatan ini akan berdampak besar bagi masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini akan ada hasil karya, yang mampu mendukung kegiatan belajar mengajar dan yang tidak kalah pentingnya kegiatan ini menjadi salah satu sarana pelestarian budaya lokal. Maka beliau berpesan kepada seluruh peserta untuk tidak menyerah dan patah semangat, serta berani memulai untuk menulis. Diakhir materi beliau membuka kegiatan Workshop Penulisan Cerita Rakyat secara resmi, dan disambut dengan tepuk tangan.
Acara inti, kepala Badan Musyawarah Adat (BMA) Kepahiang bapak Abdul Joni. Beliau menyampaikan materi tentang cerita-cerita yang beredear di kabupaten Kepahiang yang ternyata masih banyak sekali yang sampai sekarang masih menjadi warisan nenek moyang. Diharapkan akan muncul karya cerita rakyat yang ada di Kabupaten Kepahiang, yang digali dari budaya lokal Kepahiang, baik yang berupa cerita legenda, budaya, mitos dan adat istiadat di lingkungan sekitar masyarakat. Sehingga dengan adanya buku ini, bisa menjadi sarana untuk melestarikan budaya lokal,serta sebagai salah satu sumber belajar pada materi cerita rakyat. Beliau mengakhiri materi dengan memberikan motivasi kepada peserta agar semua peserta bisa menghasilkan karya berupa cerita rakyat.
Materi cerita rakyat merupakan materi kedua yang disampaikan oleh Yugo Rahmadhani, seorang kepala sekolah yng juga sebagai penulis kabupaten Kepahiang. Beliau menyampaikan ciri-ciri cerita rakyat, unsur-unsur yang mempengaruhi terbentuknya cerita rakyat baik dari unsur-unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik, disampaikan juga tahapan menulis cerita rakyat. Hal penting dalam penyusunan cerita adalah kemauan yang kuat dari peserta untuk memulai menulis.
Kegiatan diakhir dengan penyampaian beberapa informasi termasuk mengenai tugas peserta untuk menulis cerita rakyat yang berada di unit kerja kecamatan masing-masing peserta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar