11.22.2022
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 2.1
Pada modul 2.1 ini, saya mempelajari bagaimana memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi, dimana materi ini sangat erat kaitannya dengan peran saya sebagai calon guru penggerak.
Melalui modul ini, saya dikenalkan tentang bagaimana menganalisis dan memetakan kebutuhan belajar murid. Saya juga diperkenalkan tentang strategi - strategi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan belajar murid sesuai dengan keunikannya masing-masing.
Hal ini sangat membantu saya sebagai seorang CGP,
dimana salah satu peran guru penggerak adalah sebagai pemimpin pembelajaran yang senantiasa mengarahkan ekosistem pembelajaran yang berpusat padda murid
11.03.2022
RUANG KOLABORASI MODUL 2.1 Skenario Situasi 3 SMP
1.Apakah kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh Pak Dudidam tersebut?
Pak
Dudidam berusaha memenuhi Kebutuhan Belajar Murid :
1. Kesiapan
Belajar
Dari skenario pembelajaran tersebut Pak
Dudidam berusaha memenuhi kebutuhan kesiapan belajar murid dengan cara :
Skenario nomor 1 :
Di awal pembelajaran. Pak Dudidam melakukan diskusi untuk memperkenalkan murid pada topik tentang iklan dengan menggunakan beberapa Pertanyaan Pemandu seperti:
- Apa yang membedakan antara iklan dengan
bentuk tulisan lain?
- Iklan apa yang benar-benar menarik untuk
kalian?
- Apakah dibutuhkan biaya untuk membuat
sebuah iklan?
- Jenis pekerjaan apa yang tersedia dalam
periklanan?
2. Minat
Belajar
Skenario nomor 2 :
Kerja Individu/Pasangan/Kelompok Kecil
Setelah itu, Pak Dudidam meminta murid melakukan kegiatan Tulis---Berbagi dengan pasangan--Berbagi dengan pasangan lain.
- Secara individu, murid akan diminta
menulis tiga hingga lima iklan yang menarik bagi mereka.
- Mereka lalu berbagi apa yang dituliskan
dengan satu teman lain (secara berpasangan). Saat berbagi, mereka boleh menambahkan pendapat.
- Setiap pasangan kemudian berbagi dengan
pasangan lain.
- Setelah itu Pak Dudidam melakukan
diskusi dengan seluruh Kelas. Ia akan menggunakan
daftar iklan yang ditulis oleh masing-masing kelompok sebagai
contoh, kemudian membahasnya dengan
menekankan pada:
●
Target audiens sasaran
●
pesan utama
●
mengapa beberapa iklan lebih efektif daripada yang lain.
- Pak Dudidam lalu memperjelas konsep dan
istilah periklanan sesuai kebutuhan.
Skenario nomor 4 :
Pak Dudidam lalu mengumpulkan kembali
murid sebagai satu kelompok besar. Ia
lalu memfasilitasi diskusi yang diperlukan
untuk memperjelas dan/atau
memperluas pemahaman konsep seperti:
target audiens, kejelasan pesan, dan
penggunaan fitur kebahasaan dan desain
seperti pemilihan judul, teks , gambar,
dan format.
3. Profil
Belajar Murid
Skenario nomor 2 :
Kerja Individu/Pasangan/Kelompok Kecil
Setelah itu, Pak Dudidam meminta murid
melakukan kegiatan Tulis---Berbagi
dengan pasangan--Berbagi dengan pasangan
lain.
- Secara individu, murid akan diminta
menulis tiga hingga lima iklan yang menarik bagi mereka.
- Mereka lalu berbagi apa yang dituliskan
dengan satu teman lain (secara berpasangan). Saat berbagi, mereka boleh menambahkan pendapat.
- Setiap pasangan kemudian berbagi dengan
pasangan lain.
- Setelah itu Pak Dudidam melakukan
diskusi dengan seluruh Kelas. Ia akan menggunakan
daftar iklan yang ditulis oleh masing-masing kelompok sebagai
contoh, kemudian membahasnya dengan
menekankan pada:
●
Target audiens sasaran
●
pesan utama
●
mengapa beberapa iklan lebih efektif daripada yang lain.
- Pak Dudidam lalu memperjelas konsep dan
istilah periklanan sesuai kebutuhan
Skenario nomor 6 :
Pak Dudidam menetapkan skenario tugas yang
berjenjang sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman konsep murid-muridnya.
Perbedaan skenarionya
adalah:
- Skenario 1 bersifat lebih konkret dan
terstruktur dengan petunjuk langkah demi langkah dan mencakup semua informasi
yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas;
- Skenario 2 kurang terstruktur dan lebih
terbuka dibandingkan Skenario 1;
- dan Skenario 3 bersifat konseptual dan
terbuka dan membutuhkan riset.
2. Strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang digunakan?
-
Berdiferensiasi Proses
Skenario nomor 1 :
Di awal pembelajaran. Pak Dudidam
melakukan diskusi untuk memperkenalkan murid pada topik tentang iklan dengan
menggunakan beberapa Pertanyaan Pemandu
Skenario nomor 3 :
Pak Dudidam menetapkan kelompok dan menetapkan
skenario tugas yang berjenjang sesuai dengan pengetahuan dan pemahaman konsep
murid-muridnya.
Skenario nomor 4 :
Pak Dudidam lalu
mengumpulkan kembali murid sebagai satu kelompok besar. lalu memfasilitasi
diskusi yang diperlukan untuk memperjelas dan/ataumemperluas pemahaman konsep
-
Berdiferensiasi Produk
Skenario nomor 2 :
Secara individu, murid diminta
menulis 3-5 iklan yang menarik bagi mereka
Skenario nomor 3 :
Setiap kelompok akan diberi
selembar kertas, dan bekerja di meja mereka dan membuat T-Chart untuk
menuliskan kelebihan dan kekurangan
- Berdiferensiasi Konten
Skenario nomor 2 :
IKLAN/ POSTER
Pak Dudidam lalu memperjelas konsep dan istilah periklanan sesuai kebutuhan.
Skenario
nomor 5 :
AUDIO VISUAL (BENTUK PROMOSI IKLAN)
Pak Dudidam lalu memberikan tugas
Individu. Ia membedakan penugasannya sesuai dengan kemampuan murid.
3.Bagaimana guru tersebut melakukan penilaian?
Pak Dudidam melaksanakan penilaian Formatif dengan menilai produk yang dihasilkan murid sesuai dengan skenario tugas murid yang sesuai kemampuan murid membuat iklan dan menilai proses dengan mengobservasi murid selama proses diskusi dan membuat produk tersebut sebagai penilaian Sumatif
assessment for Learning,
yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Berfungsi sebagai asesmen diagnostik yang dilakukan di awal siklus proses pembelajaran berdiferensiasi;
assessment as Learning,yang dilakukan pada proses belajar dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Asesmen ini juga dapat berfungsi sebagai asesmen formatif yang dilakukan melalui tahapan diferensiasi konten dan proses.
assessment of Learning,pada tahap akhir pembelajaran untuk mengukur ketercapaian tujuan belajar dan perkembangan kompetensi peserta didik.
Asesmen Formatif
yang digunakan :
-
Produk
individu (Iklan yang ditulis)
-
Produk
kelompok (T-Chart)
-
Daftar
Periksa (Checklist) kemajuan belajar
-
Menjawab
pertanyaan
-
Mengerjakan
kuis
-
Observasi
-
Membuat
catatan
Asesmen Sumatif : Produk Iklan
10.31.2022
2.1.a.4.1. Forum Diskusi Eksplorasi Konsep - Modul 2.1
- CGP dapat menganalisis penerapan diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk;
- CGP dapat menyimpulkan apa yang dimaksud dengan pembelajaran berdiferensiasi
- Bagaimana saya mengelola pembelajaran secara efektif sehingga dapat memenuhi kebutuhan belajar murid saya?
Untuk mengoptimalkan pembelajaran dan tentunya hasil dari pembelajaran murid diperlukan. Pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid yaitu pembelajaran yang berdiferensiasi. Dengan meyakini bahwa setiap anak adalah unik, maka sebagai pendidik kita semua juga tentu harus membuka mata terhadap adanya keberagaman murid-murid di kelas kita. Saat berbicara tentang keberagaman murid, mengelola pembelajaran itu merupakan seni dan keterampilan yang memerlukan perencanaan dan harus dapat mengatasi masalah belajar serta harus mampu menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan.
Bagaimana murid saya harus belajar, difasilitasi pembelajarannya dan berinteraksi satu sama lain?
saya akan meminta murid untuk memilih materi yang akan saya sampaikan sesuai dengan gaya belajar yang paling diminati oleh anak murid saya belajar sesuai dengan gaya belajar yang paling mereka senangi untuk memahami materi yang ingin guru sampaikan , murid bebas bereksplorasi dengan teman satu kelas
Bagaimana mereka menunjukkan pemahaman atau hasil pembelajaran mereka? Apa yang akan mereka hasilkan sebagai produk?
Guru menyiapkan tagihan menggunakan diferensiasi produk, mereka akan mendemonstrasikan hasil karyanya yang sesuai dengan diferensiasi konten yang sesuai dengan materi pokok yang akan diberikan guru
- Assessment for learning - Penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran dan biasanya digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar mengajar
- Assessment of learning - Penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai.
- Assessment as learning - Penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan murid-murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Berfungsi sebagai penilaian sumatif
- Tahap pertama saya akan mengadakan analisis diagnostik terhadap tiga kebutuhan belajar yaitu kesiapan belajar, minat murid dan [pprofil belajar murid.
- Tahap kedua saya akan merencanakan strategi diferensiasi yang terdiri dari diferensiasi konten (pembelajaran) untuk konten sudah saya lakukan dari tahun kemaren yaitu membuat video pembelajaran sehingga profil belajar visual, auditori dapat terpenuhi, kemudian diferensiasi proses yaitu merancang kegiatan pe,mbelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar siswa. Untuk diferensiasi produk, saya meminta murid untuk membuat video sebagai laporan praktikum atau tugas praktek lainnya, supaya mereka belajar IT, berinovasi dan sesuai dengan kodrat jaman.
- Tahap yang ketiga saya akan mengajak murid- murid untuk dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang berdiferensiasi
- Tahap yang keempat saya akan merencanakan penilaian formatif yang menarik sehingga semua murid dapat bahagia dan termotivasi dalam belajar.
10.24.2022
Aksi Nyata Pengimbasan Budaya Positif
10.23.2022
Rancangan Aksi Nyata Modul 1.4 Penerapan Budaya Positif
Latar belakang
- Berkurangnya minat baca murid disekolah
- Hilangnya sikap sopan santun, perilaku murid karena pengaruh lingkungan dan teknologi.
- Membiasakan murid belajar seperti di sekolah normal, dengan membuat jadwal belajar dirumah untuk meningkatkan minat belajar, penanaman nilai karakter dengan kegiatan rutin di rumah melalui jadwal belajar untuk mengurangi kegiatan yang kurang baik di lingkungan rumah.
Tujuan
- Untuk meningkatkan minat membaca murid untuk membentuk kemandirian, kreaktifitas, membentuk pikiran kritis murid, dan menambah pemahaman ilmu, rasa ingin tahu dan wawasan murid melalui media digital
- Minat belajar siswa meningkat sesuai dengan potensi yang dimiliki
- Dengan memberikan pendidikan karakter diharapkan membentuk karakter murid yang jujur, toleran, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, tanggung jawab, peduli sosial, dan religius
Tolok Ukur
- Siswa terlihat aktif, gembira, dan mempunyai semangat dalam membaca dan belajar
- Adanya peningkatan hasil belajar murid
- Terlihat adanya perubahan cara berfikir, bersikap, di tunjukan dengan karakter yang ditonjolkan oleh murid
Linimasa tindakan yang akan dilakukan
- Menyusun jadwal dan menerapkan Paradigma BAGJA kemudian berdiskusi dengan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan tentang kegiatan literasi dan pembentukan karakter yang akan dilakukan
- Menyiapkan sarana dan perasarana yang dibutuhkan
- Melaksanakan proses GLS dan pembentukan karakter secara bertahap sesuai dengan kebutuhan siswa dan di contohkan oleh guru
- Membuat jadwal belajar dirumah dan disepakati oleh orang tua
- Mengomunikasikan proses pembentukan karakter dan GLS dengan orang tua siswa melalui dering maupun luring
- Memonitoring hasil kegiatan yang sedang atau telah dilakukan
- Melakukan asesmen
- Melaporkan kegiatan dari awal sampai akhir
Dukungan yang dibutuhkan
- Dukungan dari Kepala Sekolah, Guru Sejawat, Orang Tua, Masyarakat dan pihak-pihak yang terkait
- Perangkat lunak dan akses internet
- Media belajar
- Sarana dan perangkat administrasi lunak ataupun atk
- Sumber belajar langsung maupun tidak langsung.
10.19.2022
DEMONSTRASI KONSTEKSTUAL MODUL 1.4 "BUDAYA POSITIF PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI"
PELIMA CERIA KUJANG
Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...
-
Tujuan Pembelajaran Khusus CGP dapat menjelaskan pentingnya konsep pengambilan keputusan berbasis nilai-nilai kebajikan sebagai seorang pem...
-
HALAMAN 1 Pertanyaan Pemantik : 1. Apabila kita menganggap sebuah sekolah adalah sebuah ekosistem dengan faktor biotik dan abiotik yang ada ...
-
Memasuki modul 3.1, seperti pada modul-modul sebelumnya, CGP melalui Mulai dari Diri. Dalam sebuah wawancara, Menteri Pendidikan, Kebudayaan...