9.22.2022

AKSI NYATA MODUL 1.1 "Pembelajaran Berbasis Android yang Menyenangkan dan bermakna kemudian Berpusat pada Siswa"


AKSI NYATA MODUL 1.1

Pembelajaran Berbasis Android yang Menyenangkan dan bermakna kemudian Berpusat pada Siswa


Materi pelajaran Bahasa Indonesia yang digunakan sebagai konten aplikasi berbasis android salah satu pilihannya yaitu materi “Teks Cerita Rakyat”. Materi tersebut dapat membuat peserta didik dalam memiliki kemampuan kognitif, afektif, dan juga psikomotori. Sedangkan melalui materi teks cerita rakyat ini peserta didik akan mengerti, memahami, dan meyakini teks bacaan tentang informasi tertentu (Kristyanawati et al., 2019, p. 193). Menulis suatu karangan eksposisi merupakan kegiatan menulis dengan tujuan memaparkan topik secara jelas atau singkat supaya pembaca mendapatkan informasi dan pengetahuan yang disajikan. Karangan yang berfungsi untuk mengupas, mengurai, dan menarasikan sesuatu disebut sebagai teks cerita (Wahyudi et al., 2018, p. 1473). 

Berdasarkan penjelasan yang sudah dipaparkan, maka menciptakan media pembelajaran berbasis android, memerlukan dua hal yaitu pengetahuan guru terhadap teks


Tujuan pada aksi nyata ini adalah :
  • Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, sehingga materi yang mereka pelajari akan menjadi lebih bermakna.
  • Mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center oriented). Meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa.
  • Tolok Ukur
Adapun tolok ukur keberhasilan dari aksi nyata yang dilaksanakan ini sebagai berikut.
1. Siswa lebih aktif dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.
2. Berkembangnya kompetensi yang dimiliki siswa baik dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
3. Siswa menunjukkan perilaku profil pelajar Pancasila


Dukungan yang Dibutuhkan

Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan aksi nyata yang telah saya susun tentunya penulis memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang saya perlukan yaitu; dukungan kepala sekolah, dukungan dari rekan-rekan guru di sekolah, dan juga dukungan serta kerjasama dari orang tua siswa.


HARAPAN DAN EKSPEKTASI

Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?

Harapan terbesar saya sebagai pendidik adalah bagaimana saya dapat mengintegrasikan pemikiran KHD dalam pembelajaran di kelas. Saya berharap dapat mengajar siswa sesuai kodratnya sebagai siswa yang belajar dengan merdeka tanpa batasan dan aturan aturan ini dan itu. Siswa dapat berpikir kritis.


Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada murid-murid Anda setelah mempelajari modul ini?

Saya berharap siswa lebih berprestasi dengan cara yang sesuai pembelajaran yang merdeka. Siswa lebih cenderung berpikir kritis tanpa terhalangi aturan-aturan dan nilai-nilai angka yang hanya membatasi prestasi mereka


Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?

Saya berharap kegiatan yang dapat menjadi pengalaman mengajar yang lebih menyenangkan, materi pun saya harap dapat mendukung saya untuk lebih mendukung pembelajaran secara aktif pada siswa. 




REFLEKSI KI HAJAR DEWANTARA

  • Apa yang ada Anda ketahui tentang pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengenai pendidikan dan pengajaran?

Berbicara mengenai pendidikan Indonesia, tidak terlepas dengan sosok Ki Hajar Dewantara yang merupakan Bapak Pendidikan Nasional. Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan adalah menempatkan kemerdekaan sebagai syarat dan juga tujuan membentuk kepribadian serta kemerdekaan batin bangsa Indonesia agar peserta didik selalu kokoh berdiri membela perjuangan bangsanya.Hal itu dikarenakan kemerdekaan menjadi tujuan pelaksanaan pendidikan, maka sistem pengajaran haruslah berfaedah bagi pembangunan jiwa dan raga bangsa. Bagi Ki Hajar Dewantara, pendidikan tidak boleh dimaknai sebagai paksaan. Ia menginginkan peserta didik harus mengunakan dasar tertib dan damai, tata tenteram dan kelangsungan kehidupan batin, kecintaan pada tanah air menjadi prioritas. Karena ketetapan pikiran dan batin itulah yang akan menentukan kualitas seseorang.


  • Apa relevansi pemikiran KHD dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini dan konteks pendidikan di sekolah Anda secara khusus?

Guru yang efektif adalah yang memiliki keunggulan dalam mengajar (pamong); dalam hubungan (relasi dan komunikasi) dengan peserta didik dan anggota komunitas sekolah; dan juga relasi dan komunikasinya dengan pihak lain (orang tua, komite sekolah, pihak terkait); segi administrasi sebagai guru; dan sikap profesionalitasnya. Guru bukan sekedar berperan sebagai pembimbing dan perantara dalam pembelajaran, guru juga sebagai teman bagi siswa.  Memahami konsep pendidikan diibaratkan sawah sebagai tempat persemaian benih-benih. Dimana benih-benih tersebut harus diberikan perawatan yg tepat, pupuk yang tepat. Dan jangan sekali-kali berharap saat kita menanam jagung akan tumbuh padi. Begitu pula sebaliknya. Disini kita diajarkan bahwa anak harus bertumbuh kembang sesuai dengan potensinya masing-masing


  • Apakah Anda merasa sudah melaksanakan pemikiran KHD dan memiliki kemerdekaan dalam menjalankan aktivitas sebagai guru?

Secara persentase dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai pemikiran KHD belum 100%. Saya sebagai guru melaksanakan pemikiran KHD dengan memerdekakan siswa dalam pembelajaran. Saya sebagai pengajar tidak menerapkan sikap harus menurut pada guru. Saya selalu menerapkan saya sebagai teman siswa dalam pembelajaran di kelas

Berikut testimoni guru sejawat dan para siswa



Tidak ada komentar:

PELIMA CERIA KUJANG

Di kelas, saya menghadapi peserta didik kelas tujuh yang tidak semangat dalam pembelajaran materi menulis dan menceritakan kembali cerita. K...