Nilai dan Peran guru penggerak sangat erat kaitannya dengan Filosofi Pendidikan
Ki Hajar Dewantara. Ki hajar dewantara merumuskan bahwa fokus utama Pendidikan
adalah murid. Guru harus mampu membuat situasi pembelajaran yang mempertimbangkan
kodrat alam dan kodrat zaman murid-muridnya. Maka untuk mencapai tujuan tersebut
dibutuhkan guru dengan nilai dan peran yang diharapkan dalam Pendidikan guru
penggerak ini.
guru penggerak diharapkan dapat memiliki, menghayati dan mempraktikkan nilai
dan perannya. Guru penggerak harus mandiri yaitu bertanggung jawab secara penuh
dengan apa yang dilakukan dalam rangka mewujudkan keinginannya tanpa menunggu
perintah orang lain, dan siap menerima segala konsekuensinya.
Namun, selain mampu
bekerja secara mandiri itu penggerak juga harus mampu bekerja sama, dan memahami
peran yang diemban atau kolaboratif. Kemudian Guru Penggerak juga harus Inovatif atau
memiliki Ide-ide kreatif yang muncul dari pemikirannya saat menghadapi situasi tertentu.
Hal ini diperlukan agar Guru Penggerak mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak
pada Murid dimana ia menjadikan murid sebagai tujuan keberhasilan proses pembelajaran.
Selain nilai diatas, guru penggerak juga harus bisa menjadi pemimpin
pembelajaran. Kemudian tidak hanya dalam pembelajaan guru penggerak juga diharapkan
dapat menggerakan komunitas praktisi dengan menjadi coach bagi guru lain di sekolahnya
maupun di wilayahnya serta mampu mendorong kolaborasi antar guru untuk mewujudkan
kepemimpinan Murid.
Aksi nyata yang telah saya lakukan pada beberapa pembelajaran materi Teks Cerita Fantasi pada semester 1 kelas VII pelajaran Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut :
Pada pembelajaran Bahasa Indonesia, di kelas saya telah melakukan kontrak belajar terlebih dahulu saat pembelajaran berlangsung ada beberapa aturan yang saya sebagai guru dan siswa yang telah kami sepakati. Hal tersebut dalam melatih kemandirian siswa dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sebagai nilai guru penggerak yang saya terapkan. Di akhir pembelajaran pun saya selalu melakukan refleksi pembelajaran bersama siswa.
Yang kedua adalah saya telah menumbuhkan nilai inovatif saya sebagai guru penggerak dalam mengembangkan kualitas pembelajaran yang saya lakukan. Saya melakukan inovasi dengan membuat media pembelajaran Materi Teks Cerita Fantasi dengan berbasis Android yaitu menggunakan aplikasi Toontastic 3D dalam mengembangkan kerangka cerita yang siswa telah buat. Hal tersebut juga mendorong siswa untuk melakukan kolaborasi bersama kelompoknya.
Selanjutnya, saya melakukan peningkatan kepemimpinan siswa dalam kompetensi berbicara. Perwujudan hal tersebut dilakukan dengan bercerita atau menceritakan kembali cerita teks cerita fantasi yang telah siswa buat. Contohnya lagi dalam melakukan presentasi pun siswa sudah melakukan peningkatan motivasi dalam memimpin teman-temannya. Beberapa lomba literasi pun telah saya lakukan pembinaan secara langsung pada peserta didik, sehingga siswa pun mendapatkan prestasi baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun nasional.
Hal yang saya lakukan pada aksi nyata selanjutnya adalah menjalin kolaborasi. Peran saya sebagai guru penggerak dalam menjalin kolaborasi saya lakukan dengan menjalin kerjasama dengan rekan sejawat dengan membentuk komunitas praktisi seperti MGMP maupun komunitas literasi di kabupaten Kepahiang.
Hal terakhir yang telah saya lakukan juga dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Hal tersebut saya lakukan dengan pemenuhan materi kaidah kebahasaan Teks Deskripsi yang memungkinkan siswa dalam bergotong-royong melakukan observasi pada papan Nama Merk Toko-toko atau warung di sekitar kabupaten Kepahiang. Hal tersebut huna menumbuhkan kesadaran cinta pada bahasa nasional siswa yakni bahasa Indonesia. Siswa menganalisis penulisan papan merk toko yang salah karena adaptasi bahasa asing. Kemudian mewujudkan profil pelajar pancasila yang berkebhinekaan global serta berpikir kritis dalam menganalisis kesalahan penggunaan Bahasa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar